Nabi Yang Mendapat Mukjizat Dapat Membelah Laut Merah Adalah Nabi
Ilustrasi Nabi Musa saat membelah laut merah
Orang-orang Bani Israel pun dikumpulkan oleh Musa AS untuk berangkat ke Palestina. Fir'aun yang mengetahui pelarian itu langsung bergegas untuk menyusul mereka dengan membawa pasukan besar. Ketika Musa AS sudah sampai di Laut Merah bersama dengan orang-orang Bani Israel, terlihat Fir’aun menuju ke arah mereka dan mereka yakin bahwa akan dibunuh. Namun, Nabi Musa AS memukul air laut dengan tongkatnya dan air terbelah, membuat jalan yang kering. Orang-orang menyeberang dengan aman. Ketika Fir'aun melihat jalan itu, dia memasuki laut dengan memimpin pasukannya. Namun saat Fir;aun sudah berada di tengah-tengah laut, air yang terbuka tiba-tiba kembali menutup Fir;aun dan pasukannya. Fir'aun pun tenggelam bersama dengan pasukannya dan meninggal.
Iulah kisah Nabi Musa AS yang menjadi tauladan bagi umas muslim yang ada di seluruh dunia. Kisah tersebut memperlihatkan perjuangan Nabi Musa AS dalam menyebarkan ajaran agama dari Allah SWT dan membuktikan kebesaran serta kekuasaan dari Allah SWT.
Kisah Nabis AS Mendapatkan Wahyu
Istrinya pun disuruh untuk tetap tinggal di tempatnya dan ia pergi ke api tersebut. Saat mendekati api, Nabi Musa AS melihat bahwa api itu berasal dari pohon hijau tetapi tidak ada seorang pun yang hadir. Nabi Musa AS memperhatikan sekitarnya dengan terheran dan tiba-tiba mendengar sebuah suara yang mengatakan, “Wahai Musa, aku adalah Tuhanmu!”. Suara itu juga menyuruhnya untuk melempar tongkatnya ke tanah. Setelah Nabi Musa AS melemparnya, tiba-tiba saja tongkatnya berubah menjadi ular dan membuatnya ketakutan. Musa AS kemudian diperintahkan untuk mengangkat ular itu tanpa rasa takut dan ketika dia melakukannya, ular itu berubah kembali menjadi tongkat.
Kemudian tangan Nabi Musa AS diminta untuk diletakkan di bawah ketiaknya. Ketika dia menariknya lagi, tangannya bersinar dengan cahaya terang, seperti matahari. Suara Ilahi berkata kepadanya, “Wahai Musa! Ini adalah dua Tanda Kebesaran Tuhanmu. Kembalilah kepada Fir'aun dan kaumnya dan ajaklah mereka menghadap Tuhanmu!"
Tongkat Berubah Menjadi Ular
Mukjizat ini dikehendaki oleh Allah SWT ketika Nabi Musa AS melawan penyihir kerajaan milik firaun. Seperti dikisahkan dalam Al-Qur'an Surah Al-A'raf ayat 107, bunyinya:
فَاَلْقٰى عَصَاهُ فَاِذَا هِيَ ثُعْبَانٌ مُّبِيْنٌ(107 ۖ
Artinya: "Maka, dia (Musa) melemparkan tongkatnya, tiba-tiba ia (tongkat itu) menjadi ular besar yang nyata." (QS. Al-A'raf: 107)
Melalui tafsir quran kemenag dikisahkan bahwa Nabi Musa AS melemparkan tongkatnya yang ada di tangan kanan ke hadapan firaun dan kaumnya. Seketika, tongkat tersebut melalui kekuasaan Allah SWT berubah menjadi ular raksasa yang bergerak dengan sangat cepat yang terlihat dengan mata kepala secara jelas.
Diturunkan Kitab Taurat
Menurut Tafsir Quran Kemenag, Allah SWT menjelaskan bahwa Islam sebagai jalan kebenaran yang harus diikuti bukanlah sesuatu yang baru, tetapi telah dibawa oleh para nabi terdahulu, antara lain adalah Nabi Musa AS. Berikut ayatnya:
ثُمَّ اٰتَيْنَا مُوْسَى الْكِتٰبَ تَمَامًا عَلَى الَّذِيْٓ اَحْسَنَ وَتَفْصِيْلًا لِّكُلِّ شَيْءٍ وَّهُدًى وَّرَحْمَةً لَّعَلَّهُمْ بِلِقَاۤءِ رَبِّهِمْ يُؤْمِنُوْنَ(154 ࣖ
Artinya: "Kemudian, Kami telah menganugerahkan kepada Musa Kitab (Taurat) untuk menyempurnakan (nikmat Kami) kepada orang yang berbuat kebaikan, menjelaskan secara rinci segala sesuatu, serta memberi petunjuk dan rahmat agar mereka beriman kepada pertemuan dengan Tuhannya." (QS. Al-An'am: 154)
Kisah Nabi Musa AS melarikan diri ke Madyan
Tanda-tanda yang diberikan Allah SWT kepada Umat Firaun
Dilansir melalui Tafsir Qashashi Jilid II: Nabi Yusuf AS dan Nabi Musa AS karya Syofyan Hadi melalui Surah Al-Baqarah: 63 & 93 serta An-Nisa: 154 dikisahkahkan, yaitu:
Allah SWT menurunkan tujuh tanda sebagai bentuk bencana kepada mereka sebelum kehancuran firaun. Tujuh tanda itu adalah:
Itulah mukjizat yang menjadi kelebihan Nabi Musa AS yang diberikan oleh Allah SWT.
Para nabi dan rasul yang Allah SWT utus diketahui memiliki sejumlah mukjizat. Mukjizat yang Allah beri kepada utusan-Nya dimaksudkan sebagai tanda kenabian atau kerasulan untuk menunjukkan kepada orang yang meragukannya.
Mengutip buku Aqidah Akhlak oleh Taofik Yusmansyah, kata mukjizat berasal dari bahasa Arab yakni a'jaza, artinya melemahkan atau menjadikan tidak mampu.
Menurut istilah syariat, mukjizat adalah suatu kejadian luar biasa yang terjadi melalui seseorang yang mengaku nabi, sebagai bukti kenabiannya yang ditantangkan kepada yang ragu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk melakukan kembali mukjizat yang serupa, para nabi dan rasul tidak memiliki kemampuan, sebab mukjizat hanya bisa terjadi atas seizin dan kehendak Allah.
Di antara para nabi dan rasul yang memiliki mukjizat adalah Nabi Musa AS. Allah berfirman dalam Surah Al-Isra ayat 101 bahwa Nabi Musa dianugerahi sembilan mukjizat yang nyata.
وَلَقَدْ اٰتَيْنَا مُوْسٰى تِسْعَ اٰيٰتٍۢ بَيِّنٰتٍ
Arab Latin: Wa laqad ātainā mụsā tis'a āyātim bayyinātin
Artinya: Sungguh, Kami telah menganugerahkan kepada Musa sembilan mukjizat yang nyata.
Quran Kemenag memberikan keterangan terkait sembilan mukjizat Nabi Musa, yaitu tongkat, tangan yang bisa memancarkan cahaya, belalang, kutu, katak, darah, banjir besar, laut yang terbelah, dan gunung (Sinai).
Disebutkan dalam buku Keagungan Mukjizat Nabi Muhammad oleh Syeikh Said Abdul Azhim, para ulama berpendapat mengenai mukjizat Nabi Musa AS, di antaranya; tongkat Nabi Musa berubah menjadi ular besar, tangan memancarkan cahaya bila dimasukkan ke dalam saku bajunya lalu dikeluarkan kembali.
Doa Nabi Musa terhadap kaum Fir'aun ketika mendustakannya maka Allah mengirimkan kepada mereka angin taupan, belalang, kutu, katak, darah. Terbelahnya laut untuk menyelamatkan Bani Israil dan menenggelamkan Fir'aun dan tersesatnya Bani Israil di daerah Tih.
Diturunkannya manna dan salwa kepada Nabi Musa dan kaumnya, serta keluarnya air dari dalam batu.
Membelah Laut Merah
Mengenai mukjizat ini dijelaskan Allah SWT melalui firmanNya dalam Al-Qur'an Surah Taha ayat 77-79, bunyinya:
وَلَقَدْ اَوْحَيْنَآ اِلٰى مُوْسٰٓى اَنْ اَسْرِ بِعِبَادِيْ فَاضْرِبْ لَهُمْ طَرِيْقًا فِى الْبَحْرِ يَبَسًاۙ لَّا تَخٰفُ دَرَكًا وَّلَا تَخْشٰى(77
فَاَتْبَعَهُمْ فِرْعَوْنُ بِجُنُوْدِهٖ فَغَشِيَهُمْ مِّنَ الْيَمِّ مَا غَشِيَهُمْ(78 ۗ
وَاَضَلَّ فِرْعَوْنُ قَوْمَهٗ وَمَا هَدٰى(79
Artinya: "Sungguh, telah Kami wahyukan kepada Musa, "Pergilah bersama hamba-hamba-Ku (Bani Israil) pada malam hari dan pukullah laut itu untuk menjadi jalan yang kering bagi mereka tanpa rasa takut akan tersusul dan tanpa rasa khawatir (akan tenggelam)." Fir'aun dengan bala tentaranya lalu mengejar mereka (Musa dan pengikutnya), tetapi mereka (Fir'aun dengan bala tentaranya) digulung ombak laut (yang dahsyat) sehingga menenggelamkan mereka. Fir'aun telah menyesatkan kaumnya dan tidak memberi (mereka) petunjuk." (QS. Taha: 77-79)
Mukjizat dan kisah Nabi Musa tercantum dalam Al-Qur'an
Melansir Tafsir Qashashi Jilid II oleh Syofyan Hadi dan buku Aqidah Akhlak, berikut sejumlah mukjizat Nabi Musa AS yang diceritakan dalam Al-Qur'an.
Tangan Nabi Musa AS Memancarkan Cahaya
Melalui Tafsir Quran Kemenag, dikisahkan Firaun meminta bukti yang lain, dan dia Nabi Musa AS mengeluarkan tangannya dari dalam lubang leher bajunya, tiba-tiba tangan yang sebelumnya berwarna hitam sesuai warna kulitnya yang kehitam-hitaman, menjadi bercahaya putih gemerlapan, yang tampak jelas bagi orang-orang yang melihatnya ketika itu, bukan karena belang atau penyakit, tetapi putih karena sangat bercahaya.
Hal ini dikisahkan melalui Al-Qur'an Surah Al-A'raf ayat 108, yaitu:
وَّنَزَعَ يَدَهٗ فَاِذَا هِيَ بَيْضَاۤءُ لِلنّٰظِرِيْنَ(108 ࣖ
Artinya: "Dia menarik tangannya, tiba-tiba ia (tangan itu) menjadi putih (bercahaya) bagi orang-orang yang melihat(-nya)." (QS. Al-A'raf: 108)