Jokowi Dan Anaknya
Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengatakan ada perubahan dramatis terjadi pada Pemilu 2024. Cak Imin membandingkan kondisi politik era Presiden ke-2 RI Soeharto dan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hal itu disampaikan Cak Imin saat sambutan dalam Mukernas PKB di JCC, Jakarta Pusat, Selasa (23/7/2024). Mulanya, Cak Imin berbicara terkait jatuhnya Soeharto saat mengangkat anaknya, Siti Hardijanti Hastuti Rukmana atau Tutut, sebagai Menteri Sosial (Mensos).
"Di dalam negeri, kita mengalami satu perubahan yang dramatis. Dulu kita tidak pernah membayangkan, Pak Harto yang sekuat itu saja, baru ngangkat Bu Tutut jadi Mensos, sudah jatuh," kata Cak Imin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wakil Ketua DPR itu lantas membandingkan kejadian tersebut dengan dinamika politik saat ini. Cak Imin mengatakan peristiwa pada era Soeharto berbanding terbalik dengan era Jokowi.
"Hari ini Pak Jokowi bisa menjadikan anaknya presiden dan aman-aman saja," kata Cak Imin, yang langsung dikoreksi oleh peserta Mukernas yang hadir.
"Apa, jadi apa? Wakil Presiden, tadi aku ngomong apa? Wakil Presiden aman-aman saja," sambungnya.
Meski begitu, Cak Imin mengaku tetap bersyukur dengan situasi yang ada di Indonesia saat ini. Cak Imin mengatakan saat ini Indonesia masih tetap aman dan bersatu.
"Kita tidak pernah juga membayangkan bagaimana konstelasi politik nasional kita, fondasi-fondasi kekuatan tetap bisa kita jaga, ini karena kekuatan masyarakat, seluruh kekuatan politik bangsa ini terus bersatu, adil, komitmen kebangsaan yang kokoh dan kuat," ujarnya.
"Oleh karena itu, potensi perpecahan harus diantisipasi, potensi kerawanan harus kita hadapi, dan PKB harus jadi penguat ideologi kebangsaan yang kokoh," imbuh dia.
Saksikan Live DetikPagi:
Simak Video 'PKB soal Usung Kaesang di Jateng: Kalau Umurnya Oke, Bisa Ditimbang':
[Gambas:Video 20detik]
Hari kamis kemarin, saya, hubby dan dua perempuan cantik lainnya nonton bareng The Clash of The Titans versi 3D di Plasa Indonesia. Tenang.. tenang.. kalian tidak akan menemukan spoiler di sini, karena saya tidak akan menulis soal resensi film di sini. Udah banyak kok blog lain yang menulis soal film ini…
Jadi begini, setelah menyimak film ini sampai selesai, saya tiba-tiba teringat satu film yang sempat saya tonton beberapa waktu yang lalu, Percy Jackson & The Olympians : The Lightening Thief.
Yes, karena dua film yang saya sebut itu mempunyai jalan cerita yang mirip satu sama lain, hanya berbeda genre. Percy Jackson memang mengambil Mythologi Yunani sebagai latar belakang cerita dengan versi modern, sementara Clash of The Titans memang bercerita tentang Mythologi Yunani dalam versi yang lebih serius.
Cuma ada satu hal yang sampe hari ini mengganggu pikiran saya. Di satu adegan dalam Percy Jackson & The Olympians : The Lightening Thief, Percy Jackson yang jadi tokoh utama di sini disebutkan sebagai demigod (setengah dewa setengah manusia) yang aslinya bernama Perseus, merupakan anaknya Poseidon, si dewa laut itu, dan Zeus punya anak perempuan bernama Thalia. Nah, di Clash of Titans, yang memang menceritakan kepahlawanan Perseus, Perseus disebutkan sebagai anak dari Zeus dan Danae yang merupakan seorang manusia.
Well, buat saya ini mengganggu sangat! Jadi sebenernya, Perseus aka Percy itu anaknya siapa?
Setelah berkeliling mbah gugel mencari jawaban, semua literatur mengenai Mythologi Yunani menyebutkan bahwa Perseus adalah keturunan Zeus. Poseidon sendiri punya banyak anak, dari beberapa wanita berbeda – tampaknya si Poseidon ini ganjen bener -, tapi ngga satu pun bernama Perseus.
Kesimpulan saya, mythologi yang diceritakan dalam Percy Jackson itu agak menyimpang. Ntah kenapa. Saya sendiri belum baca buku-buku Percy Jackson karangan Rick Riordan itu. Tampaknya saya harus segera membaca buku-buku tersebut dan berharap menemukan jawaban pasti di sana kenapa Rick Riordan membuat Percy menjadi anak Poseidon dan bukan Zeus seperti cerita aslinya.
Buat kamu yang pengen cuci otak dari mythologi yang ditampilkan dalam Percy Jackson, silahkan saja menonton Clash of Titans. Sekedar saran, nonton saja yang versi 2D, karena versi 3D-nya agak mengecewakan.
RELEASE THE KRAKEN!!!
a Legal Alien, an Information Omnivore View all posts by Chic
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terdakwa Nunun Nurbaeti sedang berbahagia saat ini. Pasalnya, di hari yang bersamaan dengan sidang lanjutan perkara cek pelawat, Nunun juga didampingi anaknya, Ratna Farida Darajatun yang sedang berulang tahun. Alhasil, setelah sidang selesai, Nunun membuat pesta kecil-kecilan di ruangan terdakwa Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (11/4/2012). Kepada awak media, sosialita asal Sukabumi ini mengaku sengaja memberikan kejutan saat hari ulang tahun anak ketiganya itu. Nunun pun seakan tak perduli perayaan tersebut harus terselenggara di Pengadilan Tipikor bersamaan hari dimana dirinya harus menjalani sidang lanjutan. "Saya sengaja buat surprice. Karena saya tidak punya lagi tempat, saya kan (ditahan) di Rutan. Saya ingin merayakan (ulang tahun), dimana pun tempat baik," ujarnya saat disapa awak media di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (11/4/2012). Terpantau Tribunnews.com dalam pesta tersebut tampak terlihat Ratna yang sedang berbadan dua itu bersama sang suami, Gito Subianto. Sang suami mengaku jika perayaaan ulang tahun isterinya itu sebagai kedekatan anak dan ibu. "Pengen deket aja sama ibu," kata Gito. Pun, dalam kesempatan yang berbahagia itu, sejumlah kolega Nunun hadir dalam acara. Kolega yang hadir tampak membagi-bagikan makanan yang telah tersedia kepada awak media. Namun, sang suami sekaligus ayah Ratna, Adang Darajatun tak hadir dalam acara tersebut. Baik Nunun maupun Ratna mengaku jika politisi Adang tidak bisa hadir lantaran sedang melaksanakan tugasnya sebagai anggota DPR yang dikabarkan sedang mengikuti rapat paripurna. "Bapak ada sidang, jadi beliau nggak bisa hadir, beliau harus tetap berkarya," kata Nunun. Saat ditanya prihal hadiah yang diberikan kepada sang Anak, Nunun mengaku dirinya hanya memberikan hadiah berupa doa. "Hari ini ada disini (Ratna) saya sudah bahagia, saya berikan kado doa, supaya Ratna sehat, kandungannya sehat dan lahir dengan selamat," imbuh Nunun. Dalam kesempatan ini Nunun pun curhat atas perkara yang telah menyeretnya menjadi tersangka. Nunun kembali membantah jika dirinya membagikan cek pelawat kepada sejumlah anggota DPR terkait pemenangan Miranda S Goeltom sebagai DGS BI tahun 2004 silam. "Saya tidak merasa bersalah, saya hanya mengenalkan teman baik (Miranda), saya tidak menyangka jadi terdakwa, saya jalani, semua badai pasti berlalu," ujarnya.